Analisis Laporan Keuangan

(Menilai Kinerja Perusahaan)

I Ketut Gunarta

ITS Tekno Sains

Surabaya

2020

Sasaran Belajar

  1. Menjelaskan apa yang dapat kita ketahui dari perusahaan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut.

  2. Menggunakan teknik common size atas laporan keuangan sebagai alat analisis keuangan.

  3. Menghitung dan menggunakan sekumpulan rasio keuangan yang komprehensif untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.

  4. Memilih tolok ukur yang tepat untuk digunakan dalam melakukan analisis rasio keuangan.

  5. Menjelaskan batasan analisis rasio keuangan.

1

MENGAPA KITA PERLU MENGANALISA LAPORAN KEUANGAN?

Analisis Keuangan Internal

Analisis keuangan internal dapat digunakan untuk:

  • Mengevaluasi kinerja karyawan

  • Membandingkan kinerja perusahaan antar divisi

  • Menyiapkan proyeksi keuangan

  • Mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dengan mempertimbangkan kinerja dari pesaing.

Analisis Keuangan Eksternal

Analisis keuangan eksternal untuk menentukan kelayakan kredit atau daya tarik investasi dilakukan oleh:

  • Bank dan lembaga keuangan lainnya

  • Suplier

  • Lembaga pemeringkat kredit

  • Analis profesional

  • Investor individual

2

COMMON SIZE: STANDARISASI LAPORAN KEUANGAN

  • Laporan keuangan common size adalah versi terstandarisasi dari laporan keuangan dimana pengungkapan dalam laporan keuangan dipresentasikan dalam bentuk prosentase.

  • Teknik common size ini membantu untuk memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan walaupun perusahaan lain yang digunakan sebagai pembanding tidak sama dari sisi ukuran usahanya.

Bagaimana menyiapkan laporan common size?

  • Untuk laporan laba rugi common size, bagi masing-masing item pada laporan laba rugi dengan penjualan.

  • Untuk common size Neraca, bagi masing-masing item yang ada pada Neraca dengan total assetnya.

Laporan Laba Rugi PT. XYZ

Laporan Laba Rugi Common Size PT. XYZ Tahun 2016

3

MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO

Analisis Rasio

  • Analisis rasio merupakan metode yang kedua untuk menstandarisasi informasi keuangan pada laporan laba rugi dan Neraca.

  • Rasio sendiri tidak memiliki arti apa-apa kecuali jika rasio tersebut diperbandingkan dengan periode atau tahun sebelumnya atau diperbandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang berada pada industri yang sama.

Katagori Rasio


3.1

RASIO LIKUIDITAS

Rasio Likuiditas

  • Rasio likuiditas akan menjawab pertanyaan mendasar: Seberapa likuid sebuah perusahaan?

  • Sebuah perusahaan dikatakan likuid ketika perusahaan tersebut dapat membayarkan tagihan-tagihan yang ada tepat waktu. Kita bisa menganalisa likuiditas dari 2 perspektif yang saling melengkapi:

    • Mengukur likuiditas keseluruhan perusahaan, dan

    • Mengukur likuiditas katagori asset secara individual.

Mengukur Likuiditas Keseluruhan Perusahaan

Likuiditas secara keseluruhan dianalisa dengan membandingkan asset lancar (current assets) perusahaan dengan kewajiban lancar (current liabilities) nya. 2 (dua) rasio yang digunakan untuk menganalisa keseluruhan likuiditas adalah:

  1. Current Ratio (Rasio Lancar)

  2. Acid-Test (atau Quick) Ratio.

3.2

RASIO STRUKTUR PEMODALAN

3.3

RASIO EFISIENSI PENGELOLAAN ASSET

3.4

RASIO PROFITABILITAS

3.5

RASIO NILAI PASAR

4

MEMILIH TOLOK UKUR KINERJA

Ada dua tipe benchmark yang umum digunakan untuk menganalisa kinerja keuangan perusahaan dengan mendasarkan pada laporan keuangannya:

  • Analisis Tren -- membandingkan laporan keuangan dari waktu ke waktu (time-series comparisons).

  • Peer Group Comparisons -- membandingkan laporan keuangan perusahaan subyek dengan kelompoknya yang memiliki karakteristik yang sama atau mirip.

Keterbatasan Analisis Rasio

Rasio-rasio keuangan yang kita bahas pada bagian ini merupakan alat yang sangat berguna untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Namun demikian, untuk menggunakan rasio ini kita harus menyadari juga keterbatasan-keterbatasan yang ada. Beberapa permasalahan penting yang harus kita waspadai antara lain:

Memilih tolok ukur industri terkadang sulit

Terkadang sulit menentukan industri dimana perusahaan tersebut berada. Permasalahan ini khususnya kita hadapi ketika kita menganalisa perusahaan yang beroperasi pada beberapa lini usaha dan konsekuensinya perusahaan tersebut akan berada pada beberapa industri juga. Dalam kasus ini Anda harus memilih sekolompok perusahaan dan mengkonstruksi norma industrinya sendiri. Sebagai contoh General Electric (GE) beroperasi dalam bidang teknologi, media dan perusahaan layanan keuangan yang mendunia.

Rata-rata peer-group atau industri yang dipublikasikan tidak selalu mewakili perusahaan yang dianalisis.


Rata-rata industri tidak selalu merupakan target atau norma yang diinginkan.


Praktik akuntansi berbeda di antara perusahaan.


Banyak perusahaan mengalami perubahan musiman dalam operasi mereka.


Rasio keuangan hanya menawarkan petunjuk yang dapat menyarankan perlunya penyelidikan lebih lanjut.


Hasil analisis keuangan tidak lebih baik dari kualitas laporan keuangan.

Terminologi Kunci

  • Accounts receivable turnover ratio

  • Acid-test (quick) ratio

  • Average collection period

  • Book value per share

  • Capital structure

  • Current ratio

  • Days’ sales in inventory

  • Debt ratio

  • DuPont method

  • Equity Multiplier

  • Earnings per share (EPS)

  • Financial leverage

  • Financial ratios

  • Fixed asset turnover ratio

  • Inventory turnover ratio

  • Liquidity ratios

  • Market-to-book ratio

  • Market value ratios

  • Notes payable

  • Operating return on assets (OROA)

  • Price-earnings (PE) ratio

  • Return on equity

  • Times interest earned

  • Total asset turnover ratio (TATO)

  • Trend analysis